Sebuah pesawat Mozambican Airlines yang membawa 28 penumpang dan enam awak hilang dalam perjalanan dari Mozambik ke Angola pada hari Jumat, kata maskapai itu.
Penerbangan TM470 lepas landas dari Maputo pada 0926 GMT (5.26 sore, waktu Singapura) dan dijadwalkan mendarat di ibukota Angola Luanda pada 1310 GMT, tetapi tidak pernah tiba, kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.
“Informasi awal menunjukkan itu mungkin telah mendarat di Rundu, di Namibia utara dekat perbatasan dengan Botswana dan Angola.”
“Maskapai penerbangan LAM, otoritas penerbangan dan bandara berusaha menjalin kontak untuk mengkonfirmasi informasi,” tambahnya.
Juru bicara perusahaan Norberto Mucopa tidak dapat mengkonfirmasi kebangsaan orang-orang di kapal atau waktu kontak terakhir dengan Embraer 190 yang diproduksi Brasil.
Tidak segera jelas apakah pejabat pemerintah ada di dalamnya.
Mucopa menolak mengomentari laporan bahwa pesawat itu jatuh dalam badai. “Kontak terakhir terjadi di utara Namibia,” katanya kepada Agence France-Presse (AFP).
Seorang komandan polisi mengkonfirmasi insiden itu kepada AFP di Namibia.
“Kami sibuk mencari. Sekarang gelap dan itu membuat pekerjaan kami agak sulit,” kata Olavi Auanga, komandan polisi wilayah Kavango Barat, di mana kontrol kehilangan sinyal dengan pesawat.
Seorang petugas penerbangan di daerah itu mengatakan kepada AFP dengan syarat anonim bahwa laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan pesawat itu mungkin telah jatuh di Taman Nasional Bwabwata sekitar 200 kilometer sebelah timur Rundu.
Cagar alam seluas 6.100 kilometer persegi ini mencakup sebidang tanah sempit yang sebelumnya dikenal sebagai jalur Caprivi, daerah berpenduduk jarang dengan lahan basah dan hutan lebat.