SINGAPURA – Nurulasyiqah Mohammad Taha, 35, tidak pernah mengalami bagaimana rasanya berjalan sendiri.
Dia dilahirkan dengan atrofi otot tulang belakang (Tipe II) – suatu kondisi langka di mana otot-otot melemah dan terbuang – dan harus menggunakan kursi roda untuk berkeliling.
Dia tahu betapa pentingnya aksesibilitas bagi para penyandang cacat, setelah hidup dengan tantangan sepanjang hidupnya.
Nurulasyiqah telah menjadi kapten tim Singapore Boccia Pair sejak 2008 dan merupakan mentor bagi atlet lain dalam olahraga ini dari Muscular Dystrophy Association (Singapura).
Membutuhkan akurasi dan kontrol otot, pemain boccia melempar atau menggulirkan bola ke arah target.
Atas prestasinya sebagai atlet boccia Paralimpiade dua kali dan potensinya dalam olahraga serta kesediaannya untuk melayani masyarakat, Nurulasyiqah termasuk di antara 16 penerima Goh Chok Tong Enable Awards pada hari Kamis (3 Desember).
Penghargaan ini, sebuah inisiatif oleh Mediacorp Enable Fund, sekarang berada di tahun kedua dan disponsori oleh UBS Singapura dan Tote Board.
Dalam pidatonya pada upacara penghargaan di Istana, Presiden Halimah Yacob mengatakan: “Banyak dari Anda telah benar-benar mencontohkan semangat positif dan ketahanan. Anda telah menunjukkan bahwa penyandang disabilitas juga dapat berkontribusi dan membawa nilai bagi organisasi, bisnis, dan masyarakat kita.”
Madam Halimah juga menyerukan lebih banyak upaya untuk mendukung integrasi penyandang disabilitas ke dalam komunitas yang lebih luas, terutama di kalangan pengusaha.
Menteri Senior Emeritus Goh Chok Tong, yang merupakan pelindung dana tersebut, mengatakan komite evaluasi penghargaan memutuskan untuk memberikan tiga penghargaan lagi tahun ini meskipun itu berarti lebih banyak yang harus diambil dari anggaran.
“Tahun 2020 menjadi tahun yang sangat menantang bagi masyarakat dan kita semua. Mata pencaharian terpengaruh. Rutinitas terganggu. Mimpi dan aspirasi ditunda. Adalah benar bahwa kita bekerja ekstra untuk mengenali lebih banyak penyandang disabilitas,” kata Goh.
“Pemenang penghargaan kami hari ini memiliki kualitas yang kami harap dapat ditanamkan pada semua anak kami. Mereka positif, mereka ulet, dan mereka memotivasi diri sendiri. Mereka semua ingin memberikan kembali kepada masyarakat, untuk membangun Singapura yang lebih baik dan lebih inklusif,” tambahnya.
Nurulasyiqah mengatakan bahwa dia bersyukur dan rendah hati menjadi salah satu dari 12 penerima penghargaan UBS Promise, yang juga dilengkapi dengan $ 5.000. Empat lainnya menerima penghargaan UBS Achievement dan masing-masing menerima $ 10.000.
“Tetapi yang lebih penting adalah apa yang ingin saya lakukan dengan penghargaan itu, yaitu berbuat lebih banyak untuk komunitas saya,” tambahnya.