JAKARTA – Ulama Firebrand Indonesia Rizieq Shihab telah meminta maaf atas pertemuan massa baru-baru ini di Jakarta yang mencemooh langkah-langkah kesehatan untuk mengendalikan virus corona dan memicu kekhawatiran wabah baru di ibukota.
Permintaan maafnya datang di tengah ketidakpastian apakah dia telah dites positif Covid-19.
Pemimpin kelompok main hakim sendiri yang disebut Front Pembela Islam, atau FPI, dikerumuni oleh ribuan pendukung di bandara internasional ketika ia kembali dari pengasingan diri di Arab Saudi pada 10 November. Pada minggu yang sama, ia juga menarik kerumunan tanpa topeng untuk merayakan pernikahan putrinya dan memperingati ulang tahun Nabi Muhammad.
Dia mengatakan kepada forum virtual para ulama pada hari Rabu (2 Desember) bahwa dia telah membatalkan rencana untuk pertemuan dan perjalanan di masa depan ke distrik-distrik sampai pandemi berakhir, menambahkan: “Saya minta maaf bahwa ada penumpukan orang yang tidak terkendali … Para pengikut terlalu antusias.”
Pernyataannya datang sehari setelah dia gagal muncul di kantor polisi untuk diinterogasi pada pertemuan tersebut.
Polisi telah mengeluarkan panggilan kedua baginya untuk melapor pada hari Kamis, setelah itu mereka dapat menahannya.
Rizieq pertama kali akan menjelaskan kepada polisi pada hari Selasa tentang acara massa 14 November di Jakarta, ketika ribuan pendukungnya berkumpul untuk menghadiri pernikahan dan menandai ulang tahun Nabi.
Dia malah mengirim 38 pengacara ke kantor polisi Jakarta dan salah satu dari mereka, Aziz Yanuar, mengatakan kepada wartawan bahwa ini cukup untuk memenuhi panggilan polisi.
Dia mengatakan kepada polisi bahwa Rizieq perlu istirahat karena dia baru saja keluar dari rumah sakit. Tidak ada surat keterangan dokter tentang kesehatan Rizieq yang diberikan kepada polisi, persyaratan untuk menggunakan alasan kesehatan karena tidak memenuhi panggilan.