Sepak bola: Dua pria Singapura didakwa dalam penyelidikan pengaturan Inggris

London (AFP) – Dua pria berkebangsaan Singapura yang diduga mengatur pertandingan di liga sepak bola Inggris yang lebih rendah didakwa dengan konspirasi untuk menipu pada hari Kamis, kata jaksa.

Orang-orang itu, yang diduga anggota sindikat taruhan ilegal yang berbasis di Singapura, termasuk di antara enam orang yang ditangkap minggu ini dalam penyelidikan oleh Badan Kejahatan Nasional (NCA) yang baru dibentuk.

Chann Sankaran, seorang warga negara Singapura berusia 33 tahun, dan Krishna Sanjey Ganeshan, seorang pria berusia 43 tahun dengan kewarganegaraan ganda Inggris dan Singapura, akan muncul di hadapan hakim di Cannock, Inggris tengah, pada hari Jumat.

Seorang pria ketujuh telah ditangkap dan dia dan empat pria lainnya dibebaskan dengan jaminan pada hari Kamis, kata NCA dalam sebuah pernyataan.

Sankaran dan Ganeshan telah dituduh berkonspirasi untuk menipu bandar taruhan dengan mempengaruhi jalannya pertandingan sepak bola dan menempatkan taruhan pada mereka antara 1 November dan 26 November tahun ini.

Hukuman maksimum untuk pelanggaran ini adalah 10 tahun penjara. NCA menambahkan penyelidikan mereka sedang berlangsung.

Sebelumnya, surat kabar Daily Telegraph mengatakan penyelidikan rahasia oleh wartawannya telah memicu penyelidikan oleh NCA, jawaban Inggris kepada FBI.

Tidak ada tim di Liga Premier Inggris yang menguntungkan diyakini terlibat dalam penyelidikan.

Seorang juru bicara Asosiasi Sepak Bola, badan pengatur olahraga di Inggris, mengatakan: “Kami telah bekerja sama dengan pihak berwenang sehubungan dengan tuduhan ini. FA tidak akan membuat komentar lebih lanjut saat ini karena penyelidikan yang sedang berlangsung.”

Football League, yang menjalankan tiga divisi profesional di bawah Liga Premier, mengatakan mereka belum dihubungi oleh polisi.

“Ancaman korupsi adalah sesuatu yang Football League dan otoritas sepakbola lainnya memperlakukan dengan sangat serius,” kata kepala eksekutif Shaun Harvey.

“Integritas pertandingan kami dan kompetisi kami adalah fondasi dari permainan domestik.”

Pada bulan Februari, badan kepolisian Europol di seluruh Eropa mengatakan telah menemukan bukti pengaturan pertandingan dalam pertandingan sepak bola internasional teratas dan telah menemukan sindikat kejahatan terorganisir yang berbasis di Asia yang berada di balik operasi tersebut.

Kasus pengaturan terbesar dalam olahraga di Inggris dalam beberapa tahun terakhir melibatkan tiga pemain kriket Pakistan dan seorang agen Inggris yang dipenjara pada tahun 2011 karena pengaturan tempat selama pertandingan Uji coba melawan tuan rumah Inggris.

Orang-orang itu terlibat dalam pra-pengaturan no-bola untuk cincin taruhan bayangan Asia Selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *